Kedua Wanita mendapatkan jatah waris, beda dengan masa Jahiliyah yang tidak ada jatah sama sekali. Kalau di masa Jahiliyah, anak perempuan tidak mendapatkan jatah waris. Ini adalah efek dari mendapatkan bayi perempuan hingga mesti menahan malu dan hina. Ibnu Katsir menyatakan, orang Jahiliyah menjadikan seluruh jatah waris untuk laki-laki
Disisi lain, lingkungan juga memengaruhi bahasa Arab. Menurut Hasan al-Baquriy, bahasa dan sastra Arab merupakan hasil dari lingkungan alami, di samping lingkungan sosial. Pada masa itu, masyarakat Arab hidup di padang pasir secara berkelompok, berpindah-pindah mencari sumber air, sulitnya tanaman untuk tumbuh, cuaca alam yang berubah-ubah
JAHILIYAH Siapa yang tidak tahu dengan ini, Pengertian Jahiliyah dalam hal ini bermakna tidak menggunakan "hati" dan atau "pikiran" mereka. Masih ingat salah satu bait lagu Bimbo yang sangat populer "bermata tapi tak melihat, bertelinga tapi tak mendengar". Seperti itulah gambaran Jahiliyah, mereka tahu bahwa yang mereka lakukan
Agamaislam sangat terkenal dengan Sejarah Kebudayaan Islam, dari zaman jahiliyah ke zaman islamiyah. Islamiyah adalah agama yang memiliki norma agama yang sangat kuat namun, di Zaman Islamiyah yang sudah modern saat ini banyak kita ketahui, bahwa perang pemikiran yang dikemukakan orang barat terhadap orang-orang islam sudah mulai banyak yang terhasud, sehingga banyak orang islam yang mulai
Antarkabilah atau suku adu kekuatan saling bersaing perang, siapa yang kuat, merekalah yang menang, itulah mengapa masyarakat Arab zaman dahulu disebut dengan kaum jahilyah. Berbeda dengan zaman jahiliyah kala itu, masyarakat sekarang menamai dirinya modern, beradap, menghargai harkat dan martabat manusia.
Menurut'Aisyah ada empat model pekawinan atau berhubungan badan pada masa jahiliyah. Pertama. Kawin yang kita kenal pada hari ini (setelah Islam datang). Seorang laki-laki meminang wanita atau anak perempuan kepada walinya, lalu membayar mahar, kemudian menikahinya. Kedua. Disebut dengan istibdha'.
. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sebelum kedatangan Islam oleh Nabi Muhammad SAW dikenal dengan zaman jahiliyah. Dalam Islam, periode jahiliyah dianggap sebagai suatu kemunduran dalam kehidupan beragama. Pada saat itu masarakat Arab jahiliyah mempunyai kebiasaan-kebiasaan buruk seperti meminum minuman keras, berjudi, dan menyembah berhala. Melihat peristiwa diatas, apakah keadaan pada zaman jahiliyah itu terjadi juga pada zaman sekarang ini? Sekarang lihatlah apakah memang kita kembali kejaman itu, jaman yang penuh dengan kenistaan yang tidak mempunyai akhlak, pedoman hidup, dan keimanan. Ya Tuhan apakah benar memang seperti ini keadaanya. Banyak pemberitaan dimana-dimana tindakan kekerasan, pembunuhan, pemerkosaan, pemalsuan, korupsi dimana-mana, sampai perbudakan pun telah terjadi dizaman modern sekarang., banyaknya tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan akidah begitu mengakar di negara Indonesia, setahun terakhir ini mendengar berita yang tak henti-hentinya mengenai Korupsi, yang marak sekarang tentang pencucian uang oleh tersangka Ahmad Fathanah dan tersangka Luthfi Hasan, dan lagi pencucian uang oleh gubernur Riau, danlagi Komisi Pemberantasan Korupsi belum berhasil menangkap Bupati Mandailing Natal Hidayat Batubara. Komisi Pemberantasan Korupsi memburu Hidayat yang diduga menerima suap dari pengusaha kontraktor swasta berinisial SRG untuk dimenangkan dalam proyek-proyek yang didanai dari anggaran Bantuan Dana Bawahan.sumber kompas, kasus korupsi TNKB ini, mengingat anggaran Polri dalam penanganan kasus-kasus korupsi sudah bertambah menjadi Rp14 miliar. Belum lagi kasus yang belum tuntas yang masih terulur-ulur entah dibawa kemana dengan Kasus korupsi Bank Century, Hambalang yang tak terdengar lagi. Sepertinya gedung KPK sudah penuh dengan para korup. Melihat berbagai kasus diatas spertinya harus merenung kenapa sekarang mencari orang yang jujur itu sulit, kejujuran seringkali dibeli dengan harta dan jabatan. Yang mengerikan lagi pembunuhan yang terus-terusan terjadi, baru baru ini pembunuhan oleh anak kandungnya sendiri, Supardi 26, warga Karangploso 14, Bangkingan Wetan, Surabaya, Jawa Timur, dia tega memenggal kepala ibunya dan memakan hati ibu kandungnya sendiri, Astagfirullah... ini bukan satu kasus saja yang terjadi banyak kasus pembunuhan diberbagai daerah entah itu motifnya karena selingkuhan, rasa cemburu, pemerkosaan dan akhirnya terjadi pembunhan, sunguuh tragiis tak mengenal siapapun itu orang terdekat sekalipun bisa melakukannya. Kenapa ??? apakah manusia dibumi ini sudah tidak mempunyai keimanan, semakin terkikisnya rasa iman dan tak mengenal lagi rasa takut akan dosa. Perbudakan yang muncul kembali di salah satu pabrik Wajan didaerah Tanggerang. sungguh sangat menyita banyak perhatian, apakah hukum negara bisa menangani permasalahan kasus-kasus dan menghukum orang-orag dengn seadil-adilnya. Ataukah Hukum Islam yang harus diambil dalam menyikapi permasalahan yang terjadi sekarang??? orang yang korupsi harus dipotong tangannya, begitupun orang yang membunuh harus dibunuh lagi. Yang harus kita lakukan dalam menyikapi negeri yang semakin karut ini dengan meningkatkan keimanan kepada sang Pencipta, dan memaknai kehidupan yang hanya sebentar dengan berperilaku sesuai dengan akidah dan syariat. Lihat Humaniora Selengkapnya
pada zaman dahulu kala pada zaman jahiliyah